***
Pengertian istilah ini cukup banyak memiliki kemiripan dengan AD HOMINEM, tapi yang paling membedakan adalah AD FEMINAM bahwa ia merupakan
penyangkalan argumentasi dalam suatu perdebatan baik secara tertulis maupun
tatap muka, tetapi dengan tidak berpegang pada kritik yang jelas terhadap
pernyataan yang dilontarkan lawan, melainkan dengan mengabaikan substansi
pernyataannya, dan malah mengalihkannya pada latar keperempuanan lawan debatnya
tersebut.
Ini merupakan bentuk AD HOMINEM yang paling bias gender, dilandasi oleh kesadaran patriarkal yang akut dan telah membuatnya sesat piker, sampai menganggap segala sesuatu yang dikatakan oleh kaum perempuan, sebenar apapun perkataannya, tidaklah patut didengar dan dibenarkan karena menganggap hakekat perempuan sebagai second sex, sebagai sub-ordinat, yang tidak mungkin melampaui kesahihan seorang lelaki yang telah terberi sejak awal.
Ini merupakan bentuk AD HOMINEM yang paling bias gender, dilandasi oleh kesadaran patriarkal yang akut dan telah membuatnya sesat piker, sampai menganggap segala sesuatu yang dikatakan oleh kaum perempuan, sebenar apapun perkataannya, tidaklah patut didengar dan dibenarkan karena menganggap hakekat perempuan sebagai second sex, sebagai sub-ordinat, yang tidak mungkin melampaui kesahihan seorang lelaki yang telah terberi sejak awal.
Contoh : “Anda hanya seorang
perempuan, apa yang perlu kita bicarakan lagi kalau sudah menyangkut soal dunia
politik.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar